Senin, 09 Agustus 2010

Dieng Plateau, The Beauty of Indonesia


Trip kali ini tertuju pada sebuah keindahan alam dengan segala nilai sejarahnya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kira-kira 1 jam dari Wonosobo, menyusuri jalanan aspal yang berkelok mendaki pegunungan. Ya, itulah dataran tinggi Dieng, dataran tinggi dengan sejuta keindahan alamnya serta nilai historis Hindu Kuno yang terpampang di Candi-candi peninggalan Hindu Kuno.

Terdapat beberapa obyek wisata yang harus dikunjungi ketika kita sampai di dataran Dieng. Mereka adalah Gardu Pandang Dieng, Candi Arjuna, Telaga Tiga Warna, Kawah Sikidang dan masih banyak yang lain. Salah satu keunikan lain dari dataran tinggi Dieng atau sering disebut dengan Dieng Plateau adalah masyarakatnya yang ramah serta berbagai hasil perkebunan yang jarang ditemui di tempat lain. Salah satu hasil kebun yang terdapat di Dieng adalah Carica (semacam pepaya berwarna kuning dengan buah yang berukuran kecil dan memiliki rasa manis. Selain itu, dataran tinggi Dieng ini juga terkenal sebagai pusat penghasil kentang terbesar di Jawa. Oleh sebab itu, harga kentang di Dieng sangatlah murah dengan kualitas kentang yang masih segar.

Kunjungan pertama saya adalah menuju gardu Pandang DIeng. Di sini, kita dapat melihat bentangan keindahan Gunung Sindoro dengan pelatarannya yang indah. Bersantai sejenak sambil menikmati siomay keliling merupakan hal yang paling menyenangkan di gardu Pandang ini. Beristirahat sambil menikmati keindahan alam karya sang pencipta memang tepat jika anda berhenti di gardu Pandang ini.

Setelah melepas rasa lelah, perjalanan pun dilanjutkan ke komplek Candi Arjuna. Disini terdapat beberapa Candi peninggalan Hindu Kuno. Salah satu Candi yang terkenal adalah Candi Arjuna. Hanya dengan Rp.5000,- saja kita dapat memasuki obyek wisata ini sekaligus dengan tiket masuk ke kawah Sikidang. Komplek Candi Arjuna sendiri memiliki beberapa tempat yang dapat dikunjungi, salah satunya adalah museum candi arjuna. Merasakan keberadaan peninggalan Hindu Kuno dengan hirupan udara yang sejuk merupakan hal yang menyenangkan untuk dicoba.

Setelah berjalan-jalan sekitar 30 menit di komplek candi ini, perjalanan dilanjutkan ke Kawah Sikidang. Waktu yang harus ditempuh antara komplek candi dengan kawah sikidang hanyalah 15 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Pertama kali menginjakan kaki di area kawah, sudah dapat dirasakan bahwa kandungan belerang sangatlah peka di sini. Bau yang sangat menyengat tidak menghalangiku untuk terus melanjutkan langkahku melihat keindahan kawah Sikidang. Memang tidak sia-sia perjalanan menuju kawah sikidang, pemandangan langka yang jarang ditemui nampak indah di kawah ini. Batuan berwarna putih serta kolam belerang panas yang mengeluarkan asap tebal sangatlah menarik untuk ditonton. Selain pemangan yang indah, di tempat ini pula terdapat para penjual edelweiss yang diambil dari Gunung Sindoro. Edelweiss di area ini hanya dijual dengan harga 5000 rupiah. Sangatlah murah untuk bunga yang hanya dapat diambil di sabana-sabana gunung ini.
Perjalanan terakhir adalah menuju Telaga 3 warna. Telaga yang selalu menjadi pembicaraan orang ketika saya berkata mengenai Dieng. Sesampai di telaga ini, saya menyempatkan diri untuk berfoto dengan latar yang sangat menarik, telaga dengan 3 warna berbeda merupakan salah satu pesona yang dimiliki telaga 3 warna ini. Kita dapat mengelilingi telaga 3 warna ini dengan berjalan kaki melewati jalan setapak diantara cemara dan pinus yang sangat indah. Telaga 3 warna ini sendiri memiliki daya tarik tersendiri bagi seniman, fotografer dan lain-lain untuk mengabadikan keindahan Sang Pencipta.
Semua tujuan telah terlampaui dan akhirnya saya memutuskan untuk pulang dan mencicipi mie ongklok wonosobo sebelum sampai di rumah. So guys, don't miss it!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar